21 Oktober Memperingati Hari Apa? Ini Daftar Peringatan dan Maknanya

ilustrasi kalender oktober. 21 oktober memperingati hari apa. foto: pixabay

Wikinews – Tanggal 21 Oktober 2025 menandai sejumlah peringatan penting yang diperingati di berbagai belahan dunia. Meski tidak termasuk dalam daftar hari libur nasional Indonesia, tanggal ini memiliki makna mendalam bagi banyak orang karena berkaitan dengan isu kesehatan, budaya, dan ilmu pengetahuan.

Mengacu pada Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2025, tanggal 21 Oktober bukan merupakan hari libur. Artinya, aktivitas pemerintahan, pendidikan, dan pelayanan publik tetap berlangsung seperti biasa. Namun, di balik rutinitas tersebut, tanggal ini menyimpan tiga peringatan penting: Hari Diwali, Hari Pencegahan Gangguan Defisiensi Yodium Sedunia, dan Hari Perayaan Pikiran Sedunia (Celebration of the Mind Day).

1. Hari Diwali – Festival Cahaya Umat Hindu

Salah satu peringatan besar yang jatuh pada 21 Oktober 2025 adalah Hari Diwali, yang juga dikenal sebagai Deepavali. Perayaan ini merupakan salah satu festival paling penting bagi umat Hindu di seluruh dunia.

Hari Diwali melambangkan kemenangan terang atas kegelapan, kebaikan atas kejahatan, dan pengetahuan atas kebodohan. Tradisi ini dirayakan dengan menyalakan lampu minyak atau diyas, menyalakan kembang api, berdoa bersama keluarga, serta berbagi makanan manis kepada tetangga dan teman.

Di berbagai negara seperti India, Nepal, Sri Lanka, Malaysia, Singapura, dan Indonesia, perayaan ini disambut meriah dengan hiasan lampu dan dekorasi warna-warni. Di India sendiri, Diwali juga menandai awal tahun baru dalam kalender Vikram Samvat.

Lebih dari sekadar perayaan religius, Diwali kini telah menjadi simbol universal dari harapan, cahaya, dan solidaritas antarsesama manusia.

2. Hari Pencegahan Gangguan Defisiensi Yodium Sedunia

Selain Diwali, tanggal 21 Oktober juga diperingati sebagai Hari Pencegahan Gangguan Defisiensi Yodium Sedunia. Peringatan ini bertujuan untuk mengingatkan pentingnya asupan yodium bagi kesehatan tubuh, terutama untuk fungsi kelenjar tiroid dan perkembangan otak.

Yodium merupakan mineral esensial yang pertama kali ditemukan pada tahun 1811 oleh Bernard Courtois, seorang ahli kimia asal Prancis. Penemuan ini terjadi secara tidak sengaja ketika Courtois mengekstraksi garam natrium untuk membuat mesiu, lalu menemukan uap berwarna ungu yang menjadi awal identifikasi unsur yodium.

Pada tahun 1852, ilmuwan Gaspard Adolphe Chatin mengaitkan kekurangan yodium dengan penyakit gondok endemik. Sejak saat itu, yodium diakui sebagai elemen penting bagi kesehatan manusia.

Baca Juga: Cara Mengatasi Cuaca Panas: Tips Efektif Agar Tubuh Tetap Sejuk dan Sehat

Melalui Konferensi Tingkat Tinggi Dunia tahun 1990, berbagai negara bersepakat untuk memberantas defisiensi yodium secara global. Salah satu langkah yang dilakukan adalah memperkenalkan program garam beryodium sebagai solusi murah dan efektif untuk mencegah kekurangan zat ini.

Peringatan setiap 21 Oktober menjadi momentum untuk mengedukasi masyarakat agar rutin mengonsumsi garam beryodium serta mendukung program kesehatan yang berkaitan dengan gizi dan nutrisi.

3. Hari Perayaan Pikiran Sedunia (Celebration of the Mind Day)

Selain dua peringatan besar di atas, tanggal 21 Oktober juga menjadi momen bagi para penggemar matematika dan sains di seluruh dunia untuk memperingati Hari Perayaan Pikiran Sedunia atau Celebration of the Mind Day (CoM).

Hari ini diambil dari tanggal lahir Martin Gardner, seorang matematikawan, penulis, dan mathemagician asal Amerika Serikat yang dikenal luas karena kontribusinya dalam memperkenalkan matematika rekreasi kepada masyarakat umum. Gardner menulis lebih dari 100 buku dan artikel yang mengulas topik menarik seperti flexagons, kubus Soma, dan Game of Life.

Setelah Gardner meninggal dunia pada tahun 2010, para penggemarnya mengadakan Celebration of the Mind Day untuk mengenang pemikiran dan warisannya. Kegiatan ini diisi dengan teka-teki logika, eksperimen sains, ilusi optik, hingga diskusi matematika interaktif. Kini, acara ini dirayakan oleh ribuan peserta di seluruh dunia sebagai bentuk apresiasi terhadap ilmu pengetahuan dan kreativitas berpikir.

Bukan Hari Libur Nasional

Meskipun terdapat berbagai peringatan penting pada 21 Oktober, pemerintah Indonesia tidak menetapkan tanggal ini sebagai hari libur nasional. Berdasarkan SKB Tiga Menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2025, aktivitas perkantoran, sekolah, serta pelayanan publik akan tetap berjalan normal.

Dengan demikian, 21 Oktober menjadi hari yang penuh makna tanpa harus menghentikan roda aktivitas masyarakat. Melalui peringatan yang beragam, mulai dari nilai spiritual, kesehatan, hingga kecerdasan intelektual, tanggal ini mengingatkan kita untuk selalu menjaga keseimbangan antara tubuh, pikiran, dan semangat kemanusiaan.

Tanggal 21 Oktober 2025 bukan hari libur nasional, namun memiliki makna penting melalui tiga peringatan dunia: Hari Diwali, Hari Pencegahan Gangguan Defisiensi Yodium Sedunia, dan Hari Perayaan Pikiran Sedunia. Ketiganya mengajak masyarakat untuk merayakan cahaya, menjaga kesehatan, serta terus berpikir kreatif dan positif.

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *